Senin, 28 April 2008

Merangsang Kecerdasan Anak

Semua orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh sehat dan pintar. Berbagai upaya dilakukan antara lain dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan stimulasi untuk merangsang perkembangan otak.

Coba simak kemampuan Fahri. Pada umur 2,5 tahun, dia sudah membaca dalam bahasa Ingris dan Arab, bahkan ketika 11 bulan dia bisa berhitung sampai 100. Bagaimana orangtua Fauzan melatih anaknya hingga memiliki kemampuan lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya?

Ternyata orangtua Fahri melatihnya sejak kecil. Mulai umur 1,5 bulan, ibunya sudah mengajar baca bahasa Inggris dan matematika, dan umur sembilan bulan Fauzan sudah bisa menata dan mengambil benda yang disebutkan. Kini, dia sudah lancar berbicara bahasa Inggris.

Tentu hal itu tidak hanya terwujud begitu saja, tetapi melalui berbagai upaya. Banyak faktor yang memengaruhi. Yang utama perlu diperhatikan oleh orangtua yaitu pertumbuhan anak karena hal itu dapat berpengaruh pada perkembangan otak. Sebaliknya, kalau pertumbuhan otak yang terganggu, juga akan berdampak pada perkembangan anak.

Setelah lahir, seorang bayi akan melewati berbagai tahap, mulai dari menggerakkan anggota badan, merayap, merangkak, berjalan hingga berlari. Kalau salah satu tahap dasar itu diabaikan, akan berpengaruh pada koordinasi yang lemah, kegagalan untuk mengembangkan penguasaan belahan otak yang normal dalam hal bicara, kegagalan dalam membaca dan mengeja.

''Merayap dan merangkak merupakan tahap-tahap penting dalam pemrograman otak, tahap-tahap di mana kedua belahan otak belajar untuk bekerja sama,'' ungkap Vice Director The Institutes for the Achievement of Human Potential Philadelpia Douglas Doman dalam seminar bertema How to Multyply Your Baby's Inteligence di Hotel Shangri-La, Jakarta belum lama ini.

Tahapan untuk melipatgandakan kecerdasan anak.

* Tahap pertama adalah mengajarkan bayi akan sejumlah besar fakta yang jelas. Anak dilatih membaca banyak kata-kata tunggal yang dituliskan pada satu lembar kertas.
* Tahap kedua memperlihatkan fakta-fakta tersebut sesering mungkin untuk memastikan fakta tersebut tersimpan secara permanen.
* Tahap ketiga memberikan kesempatan sesering mungkin untuk mengambil kembali fakta-fakta tersebut untuk kegunaan tertentu.
* Tahap keempat Menyediakan sejumlah fakta yang berkaitan sehinga anak dapat membuat kombinasi dan pengembangan fakta tersebut dengan berbagai macam cara yang berguna untuk hukum-hukum dibalik fakta-fakta itu.
* Kelima menyediakan anak kesempatan yang makin lama makin besar untuk menyelesaikan masalah.

Bagi anak yang tidak merangkak, kata Douglas, usahakan untuk bisa merangkak. Caranya, letakkan anak di lantai setiap waktu, kalau sudah lelah berdiri dia akan merangkak. Latih lagi anak untuk merangkak, dengan waktu yang bertambah lama setiap harinya.

Menurut The Institutes for the Achievement of Human Potential, setiap anak yang baru lahir memiliki potensi inteligensia lebih besar dari yang pernah digunakan oleh Leonardo da Vinci, dan itu bisa dilatih. Bahkan, bayi berumur di bawah dua tahun dapat diajarkan semua hal yang bisa diberikan, jika diajarkan dengan cara yang jujur, faktual, dan menyenangkan.

Anak kecil lebih senang bermain daripada makan. Anak kecil beranggapan bahwa belajar adalah hal yang paling menyenangkan di dunia dan untuk mereka, belajar merupakan kemampuan agar bisa mempertahankan hidup. Keajaiban itu terletak pada anak, bukan pada metode atau materialnya.

Untuk mempercepat perkembangan otak adalah dengan memberikan anak stimulasi visual, auditori dan yang bisa diraba dengan frekuensi yang makin lama makin meningkat, intensitas dan durasi yang juga meningkat mengikuti perkembangan otak.

Anak kecil memiliki lima laboratorium kerja yang tersedia kapan pun mereka ingin menggunakannya, yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pencium. ''Anak kecil mempergunakan kelima jalur ini untuk mempelajari semua objek yang tidak mereka kenal,'' kata Douglas.

Metode Glenn Doman mendorong ibu dan bayinya menjadi lebih dekat pada keyakinan bahwa semakin tua semakin susah bagi seseorang untuk menyerap data atau pengetahuan. Anak belajar fakta demi fakta lebih baik dan lebih banyak dalam masa enam tahun pertama kehidupan mereka.

Upaya untuk melipatgandakan kemampuan anak bisa dimulai membaca satu kata benda yang ditulis di satu lembar kertas. Misalnya, kucing, cicak dan pengetahuan ensiklopedia (berupa gambar binatang/ukuran besar atau kecil).

Upaya peningkatan kemampuan anak itu dapat dilakukan oleh orangtua dengan suasana yang santai, dan gembira. Bagi orangtua yang menginginkan kemampuan anaknya lebih dapat dilakukan dengan kreasi sendiri, tetapi bagi orangtua yang mengharapkan lebih dan terarah tersedia pula peralatan dan buku-buku eksklusif dari Glenn Doman. (reni.efita@bisnis.co.id)

Sumber:
Bisnis Indonesia
http://cyberwoman.cbn.net.id

Tidak ada komentar: