Selasa, 23 September 2008

Proyeksi Peta, Satuan Koordinat dan Konversi Datum

A. Proyeksi Peta

Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan benda yang berukuran tiga dimensi ke benda yang berukuran dua dimensi, benda itu harus diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi ini juga berlaku untuk memindahkan letak titik-titik pada permukaan bumi ke bidang datar yang dinamakan Proyeksi Peta.

Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem paralel (garis lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan maka proses pemindahan harus memperhatikan syarat-syarat di bawah ini:

  1. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap), persis seperti pada gambar peta di globe bumi.

  2. Luas permukaan yang diubah harus tetap.

  3. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah harus tetap.

Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil dari muka bumi.

Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.

Proyeksi berdasarkan bidang asal

  • Bidang datar (zenithal)

  • Kerucut (conical)

  • Silinder/Tabung (cylindrical)

  • Gubahan (arbitrarry)

Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi yang dipergunakan untuk menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas, melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).

Dalam kesempatan ini tidak akan dijelaskan bagaimana perhitungan proyeksi tersebut di atas, akan tetapi cukup jenis proyeksi apa yang biasa digunakan dalam menyediakan kerangka peta di seluruh dunia.

Contoh proyeksi gubahan :

  • Proyeksi Bonne sama luas

  • Proyeksi Sinusoidal

  • Proyeksi Lambert

  • Proyeksi Mercator

  • Proyeksi Mollweide

  • Proyeksi Gall

  • Proyeksi Polyeder

  • Proyeksi Homolografik

Kapan masing-masing proyeksi itu dipakai ?

1. Seluruh Dunia

  • Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub

  • Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide

  • Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall

  • Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator

2. Daerah Kutub

  • Proyeksi Lambert

  • Proyeksi Zenithal sama jarak

3. Daerah Belahan Bumi Selatan

  • Sinusoidal

  • Lambert

  • Bonne

4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa

  • Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.

  • Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai

Untuk daerah yang membujur Utara-Selatan tidak jauh dari Khatulistiwa pilih Lambert atau Bonne.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi kita harus mengadakan kompromi antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi mempunyai kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian mukabumi yang digambarkan.

Bila diminta untuk memetakan seluruh permukaan bumi, maka Kita dituntut harus tepat dalam memilih proyeksi yang digunakan. Pemilihan proyeksi tergantung pada bentuk, luas dan letak daerah yang dipetakan, ciri-ciri tertentu/ciri asli yang akan dipertahankan.

Sekarang perhatikan terlebih dahulu gambar berikut ini!

Pada gambar 03.3 Anda dapat melihat perubahan bentuk dari segi empat pada globe:


Berubah menjadi:

pada bidang datar.

Sebagai akibatnya dapat dilihat pada gambar 03.4 berikut ini.

Pada gambar 03.4 bagian tengah globe yaitu daerah sekitar garis khatulistiwa sedikit mengalami distorsi (penyimpangan) sedangkan daerah kutub mengalami distorsi yaitu menjadi lebih besar.

Proyeksi ini cocok untuk mempertahankan bentuk sekitar khatulistiwa.

Titik singgung antara permukaan bola bumi dan bidang datar dapat terletak pada kutub, ekuator atau antara kutub dan ekuator.

Misalnya Anda akan memproyeksikan garis-garis meridian dan garis-garis lintang. Jika titik singgung antara bidang datar dan permukaan bola bumi terletak di kutub utara, setelah diproyeksikan garis lintang akan taampak sebagai lingkaran konsentris yang mengelilingi kutub. Garis meridian akan tampak sebagai garis lurus yang berpusat di kutub dengan sudut yang sama.

Perhatikan gambar berikut ini!


Pada gambar 03.6 Anda dapat melihat perubahan bentuk pada garis lingkaran terluar. Garis tersebut lebih besar dari garis di globe. Jadi paling banyak mengalami distorsi. Pada bagian kutub relatif tidak mengalami perubahan atau distorsi, jadi hampir mendekati kesesuaian. Proyeksi ini cocok untuk mempertahankan bentuk sekitar kutub.

B. Satuan Koordinat

Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.

Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi geografi yang mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan. Permasalahan yang timbul adalah :

      • SATUAN (unit) . Besaran Pada Koordinat Geografi dinyatakan dalam besaran sudut (derajat), besaran pada Koordinat UTM dinyatakan besaran panjang (meter).

      • Bidang persamaan, pada Koordinat geografi dinyatakan sebagai permukaan Elipsoid, sedang bidang persamaan UTM merupakan bidang datar.

Jadi hubungan antara koordinat geografi dan UTM adalah :

ON = Origin North = 10,000,000 m
G = Panjang busur Meridian
ko =0.9996
OE = Origin East = 500,000 m
p = Panjang busur Paralel
Kor = Koreksi akibat perubahan bentuk 3 D garis lengkung ke 2D.
Garis Meridian : Garis lengkung melingkar dipermukaan Elipsoid dan melewati 2 kutub
Garis Paralel : Lingkaran melintang dipermukaan Elipsoid dari Kutub U ke S sejajar Equator.

Kesimpulan Dihubungkan Dengan Konsep GIS

Karena Sistem Informasi Geografi (GIS) merupakan metoda sajian terpadu, maka semua data masukan spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. Artinya, kesatuan Sistim Koordinat untuk data spasial, kesatuan ID untuk data tabular, kesatuan dalam me-manage data untuk sasaran informasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Fungsi Sistim Proyeksi dan transformasi sangat memegang peranan sangat penting.

Hal lain yang perlu diingat bahwa konsep GIS memanfaatkan pula jaringan data antar Pusat dengan Daerah, antar Instansi yang bersifat Nasional , yang sangat berguna untuk analisis terhadap suatu dampak dari perubahan data yang masuk dalam cakupan yang lebih luas. Jadi kesatuan dalam Sistim Koordinat adalah mutlak dalam konsep GIS.


C. Transformasi Datum

Dalam permasalah proyeksi peta, datum merupakan hal penting yang harus diperhatikan, karena hal tersebut akan menentukan keakuratan peletakan titik/objek pada sebuah peta. Transformasi datum merupakan proses konversi koordinat-koordinat titik-titik yang bereferensi terhadap suatu datum (system koordinat) ke datum yang lain. Saat ini terdapat sekitar 200 datum yang digunakan di dunia.
Sebagai contoh adanya perbedaan datum yang digunakan oleh Negara Indonesia pada masa lampau yaitu Id-74. Oleh karena itu dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan SIG dimana kita biasanya mengintegrasikan dengan data koordinat/spasial yang lain, maka pengguna harus mentransformasikan datum tersebut ke datum global yaitu WGS84. Hal tersebut disa dilakukan pada jendela Projection Utility Wizard pada menu DATUM. Pada kotak dialog dimenu DATUM pilih Indonesia_1974_To_WGS_1984.

Extension ini berguna untuk memproyeksikan shapefiles ke dalam system koordinat yang umum. Utiliti proyeksi ini mendukung sejumlah system proyeksi dan konversi datum. Bila telah ter-install dan kemudian diaktifkan, fasilitas ini akan muncul di menu file-Arcview Projection Utility Wizard



Sumber :

http://gis-tutorial.blogspot.com
www.geografiana.com
organisasi.org
www.geocities.com
www.dephut.go.id
http://gis.esri.com







SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

A. Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja

B. Konsep Pemetaan

Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.

Peta dapat diklasifikasi menjadi dua / 2 jenis, yakni :

1. Peta Umum

Peta umum adalah peta yang menampilkan bentuk fisik permukaan bumi sati wilayah. Contoh : peta jalan dab gedung wilayah DIY Yogyakarta.

2. Peta Khusus

Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah terterntu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian, perkebunan, peta iklim dan lain sebagainya.

Pembagian Peta : Peta Luas dan Peta Sempit. Bentuk Lain Dari Peta antara lain : Atlas, Globe. Pengertian atau definisi skala : Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau tehnik tertentu. Jenisnya antara lain :

1. Skala angka / skala pecahan

2. Skala Satuan

3. Skala Garis

C. Penemu, Sejarah dan perkembangan SIG

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan “litografi foto” dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada).

D. Komponen SIG

Komponen SIG Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:

1. Masukan sata merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain.

2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).

3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG.

4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular.

Sumber :

http://adingresik.blogspot.com/2007/09/sistem-informasi-geografi-siggeographic.html

www.ilmukomputer.com

http://organisasi.org


Senin, 22 September 2008

Study Again

Huh akhirnya setelah sekian lama aku kembali menulis di blogku, hahaha semua jadi lebih fresh soalnya ada banyak kejadian selama ini bisa ku ceritain di blogku. Mulai dari soal kerjaan, sekolah, liburan, pacar, teman, bahkan sodara. Rasanya sih isi otakku keliling melanglang buana kesana kemari menangkap inspirasi (cieeee.... sok seni!!!!) yah begitulah faktanya, tapi faktanya juga rasa kaku di tanganku saat bingung harus yang mana dulu yang mau diungkap. Beginilah kalo mood sudah menghinggapi serasa di atas pertapaan di kamar mandi hihihihi..., semuan mengalir deras. OKk, sekarang kita mulai kuliahnya! Ups! bukan maksudku ceritanya, mungkin enaknya kalo nyeritain yang ringan2 aja ya. Oya batap bahagianya saat ini karena masa liburan telah hinggap :p, insya Allah aq mudik hari Rabu 24 Sept 2008, bareng anak2 Lampung.